Baca Ganja – Penelitian dari data pasien Canabo Medical Clinic menemukan berkurangnya penggunaan benzodiazepin di antara pasien yang memulai pengobatan ganja medis. Setelah enam bulan penggunaan ganja medis, sebanyak 45,2% pasien dalam penelitian ini berhenti menggunakan benzodiazepin.
Benzodiazepin, terkadang dikenal sebagai ‘benzo’, biasanya diresepkan untuk mengobati kecemasan atau membantu mengatasi insomnia. Efek hipnotik (pemicu tidur) dan ansiolitik (anti-cemas) dari benzo cocok untuk mengobati kejang otot dan menghentikan ketergantungan alkohol. Contoh umum benzodiazepin termasuk alprazolam (Xanax), diazepam (Valium) dan lorazepam (Ativan).
Efek benzodiazepin dihasilkan oleh amplifikasi sinyal saraf penghambat, terutama melalui reseptor GABA (Gamma aminobutyric acid) dengan meningkatkan efek neurotransmitter GABA sebagai pembawa pesan kimiawi, sehingga menghasilkan efek menenangkan, sedatif, dan relaksasi otot.
Penggunaan benzodiazepin dianggap memiliki keamanan yang relatif baik dibandingkan dengan penggunaan obat hipnotik sedatif lain seperti barbiturat. Namun, tetap menimbulkan efek samping pada umumnya termasuk pusing, mengantuk, kelelahan (fatigue), reaksi melambat, dan kelemahan otot.
Komplikasi penggunaan benzodiazepin jangka panjang termasuk kurangnya konsentrasi, ketergantungan, toleransi pemakaian, overdosis, dan kecanduan. Meski benzodiazepin merupakan golongan pengobatan yang penting, namun perlu diwaspadai mengenai efek sampingnya.
Studi Penelitian
Penelitian analisis retrospektif dilakukan pada sekelompok pasien yang diberi resep ganja medis. Semua data pasien berasal dari database Canabo Medical Clinic yang merupakan klinik khusus yang meresepkan ganja medis yang terkontrol untuk mengobati berbagai kondisi.
Semua data informasi berasal dari pasien yang melaporkan sendiri, yang dicatat oleh dokter yang bekerja di klinik Canabo. Peneliti memiliki 146 data pasien yang dapat digunakan. Usia rata-rata pasien adalah 47,7 tahun dan 61% dari kelompok tersebut di identifikasi sebagai perempuan.
54% pasien melaporkan menggunakan ganja sebelum memulai pengobatan, tetapi 97,6% pasien melaporkan bahwa saat ini mereka tidak terlibat dalam penggunaan rekreasional. Tidak teridentifikasi adanya perbedaan demografis yang signifikan antara pasien yang mengentikan penggunan benzodiazepin selama masa penelitian dan mereka yang tidak.
Dalam makalah penelitian, peneliti mencatat bahwa, “manajemen dan penghentian penggunaan benzodiazepin bukanlah tujuan spesifik dari dokter klinik Canabo, dan penghentian penggunaan benzo mungkin telah di inisiasi oleh pasien atau dokter”. Perawatan yang dilakukan dokter klinik Canabo bertujuan untuk merawat kondisi medis yang mendasar.
Selain itu, pasien tidak diuji untuk memverifikasi bahwa mereka telah berhenti menggunakan benzodiazepin — semua laporan penghentian penggunaan benzodiazepin dalam data pasien didasari pada laporan diri (self-report) pasien selama kunjungan klinik.
Dari data pasien diamati bahwa setelah kunjungan pertama, sebanyak 44 pasien (30,1%) telah menghentikan penggunaan benzodiazepin. Pada kunjungan kedua pasien, laporan hal yang sama bertambah sebanyak 21 pasien, sehingga jumlahnya menjadi 65 pasien (44,5%). Setelah kunjungan ketiga, sekitar enam bulan, 1 pasien melaporkan berhenti menggunakan benzo. Ini membuat jumlah total menjadi 66 pasien (45,2%) dari 146 pasien.
Diskusi Penelitian
Dalam diskusi penelitian, para peneliti menekankan bahwa, “hubungan yang diamati antara penggunaan ganja medis dan penghentian penggunaan benzodiazepin tidak boleh disalahartikan sebagai penyebab (causative), dan hasil ini tidak mendukung kesimpulan tentang substitusi ganja medis untuk terapi benzodiazepin.”
Baca juga: Reseptor asetilkolin nikotinat sebagai target kecanduan alkohol
Kesesuaian ganja medis untuk menggantikan pengobatan benzodiazepin hanya dapat ditetapkan melalui uji klinis acak, dan pengembangan data keamanan yang dapat diandalkan. Peneliti mencatat bahwa data pasien tidak mencakup beberapa parameter yang memerlukan studi lebih lanjut, seperti efek potensial dari strain ganja tertentu, dosis benzodiazepin, durasi penggunaan benzo, dan alasan penghentian penggunaan.
Namun, penelitian ini menunjukkan beberapa hubungan antara terapi ganja medis dan pengurangan penggunaan benzodiazepin. Studi penelitian ini bermanfaat untuk studi lebih lanjut, baik melalui uji klinis acak atau studi retrospektif lebih lanjut yang mampu mengevaluasi lebih banyak parameter.
Referensi: -Purcell C, Davis A, Moolman N, Taylor SM. Reduction of Benzodiazepine Use in Patients Prescribed Medical Cannabis. (2019)