Baca Ganja – Senyawa tetrahydrocannabinol (THC) dikenal sebagai senyawa psikoaktif dalam tumbuhan ganja. Bagaimanakah cara kerja THC dalam tubuh manusia?

THC dikenal sebagai senyawa yang membuat high atau merubah kesadaran yang lebih “tinggi” bagi pemakainya, namun penelitian menunjukkan bahwa ia dapat menangani penyakit seperti glaukoma, tidak nafsu makan, insomnia, dan otot yang meregang.
THC menghasilkan efek high karena mengaktivasi reseptor cannabinoid CB-1 yang merupakan bagian dari sistem endocannabinoid yang berfungsi sebagai homeostatis (penyeimbang agar tubuh berfungsi dengan normal). Uniknya, THC memiliki daya ikat tinggi terhadap sistem endocannabinoid.
Ketika THC masuk ke dalam tubuh, hati memecah bahan psikoaktif utama THC menjadi molekul lain. Pertama, enzim mengubah THC menjadi 11-hydroxy-THC yang memiliki sifat psikoaktif lebih kuat hingga 3 sampai 7 kali. Kemudian hydroxy-THC menjadi 9-carboxy-THC yang bersifat non-psikoaktif.
Jalur Metabolisme THC
Ada berbagai metode untuk memasukkan THC ke dalam tubuh, berikut penjelasannya dan bagaimana jalur metabolisme THC bekerja dalam tubuh :
– Inhalasi
Ketika senyawa THC masuk ke tubuh dengan cara dibakar atau dihisap, maka akan masuk ke paru-paru, kemudian diserap dan masuk ke aliran darah. Begitu THC berada di aliran darah, ia langsung menuju jantung untuk dipompa ke seluruh tubuh, salah satunya otak, dimana THC berikatan dengan reseptor cannabinoid (CB-1).
Sedangkan senyawa THC dalam aliran darah yang di pompa jantung menuju ke hati, mengalami proses metabolisme menjadi molekul psikoaktif 11-hydroxy-THC. Kemudian menuju jantung untuk dipompa kembali ke seluruh tubuh sebagaimana proses sirkulasi darah dalam tubuh bekerja.
Setiap kali molekul THC dalam aliran darah melewati hati, akan mengalami proses metabolisme menjadi molekul psikoaktif 11-hydroxy-THC. Kemudian hydroxy-THC yang bersikulasi dan masuk kembali melewati hati, akan dimetabolit menjadi senyawa non-psikoaktif carboxy-THC.
Lewat proses inhalasi atau pembakaran, senyawa THC yang masuk ke otak lewat sistem pernapasan menghasilkan peningkatan THC yang tajam dalam aliran darah dalam waktu 10 menit setelah dikonsumsi. Kemudian hydroxy-THC yang dimetabolit dari hati dan bersikulasi menuju otak akan meningkat perlahan sekitar 15 menit.
Setelah itu, kadar kedua molekul psikoaktif tersebut akan menurun drastis, dan setelah 12 jam pemakaian, efek psikoaktif akan turun di bawah batas namun dapat dideteksi melalui urin 0.5 ng/ml.
Metabolit 9-carboxy-THC yang bersifat non-psikoaktif, memuncak setelah satu jam pemakaian, dan akan lama berada dalam sirkulasi darah. Inilah alasan mengapa hasil tes urin ganja positif walaupun efek high sudah hilang.
– Ingestion (Menelan)
Cara kerja THC dalam tubuh melalui makanan yang telah diinfus akan masuk ke sistem pencernaan, kemudian THC akan diserap masuk ke aliran darah melalui dinding usus dan lambung. Aliran darah lalu menuju ke hati, dimana THC di metabolisme menjadi hydroxy-THC dan carboxy-THC. Selanjutnya kedua metabolit tersebut menuju ke jantung untuk dipompa ke seluruh tubuh, termasuk otak. Sesampainya di otak, hydroxy-THC mengikat reseptor cannabinoid CB1.
Inilah alasan mengapa mengkonsumsi senyawa THC yang telah diinfus ke dalam makanan (edible) memiliki efek yang lebih kuat dan tahan lama daripada melalui proses pembakaran atau inhalasi dengan jumlah yang sama. Karena saat melalui proses inhalasi, sebagian besar THC langsung masuk ke otak dan mengikat reseptor CB1 dari aliran darah yang dipompa lewat sistem pernapasan.
Sedangkan untuk THC yang melewati sistem pencernaan, akan mengalami proses metabolisme melalui hati terlebih dahulu dan sebagian menjadi hydroxy-THC yang memiliki efek 3 hingga 7 kali lebih kuat dan tahan lama daripada THC. Meskipun membutuhkan waktu proses yang lebih lama (sekitar 30 hingga 90 menit) agar efeknya bekerja dan mengikat reseptor CB1 di otak.
Baca juga: Senyawa baik dalam ganja selain THC dan CBD
Sifat THC
- Senyawa THC cenderung berikatan dengan reseptor CB-1 di otak, itu sebabnya mengapa setelah beberapa menit THC yang masuk ke tubuh lewat inhalasi, konsentrasi psikoaktif THC di otak lebih tinggi daripada di aliran darah.
- THC sangat larut dalam lemak dan cepat diikat oleh jaringan lemak, dimana THC akan diam selama berhari-hari. Dari jaringan lemak tersebut, perlahan THC bersikulasi dalam darah dan mengalami proses metabolisme (THC >> Hydroxy-THC >> Carboxy-THC). Level THC yang tinggi dalam aliran darah, tidak berarti seseorang mengalami efek “tinggi” pada saat yang sama.
Referensi :
-sapiensoup.com/human-metabolism-thc
-Grotenhermen F. Pharmacokinetics and pharmacodynamics of cannabinoids. Clin Pharmacokinet
-Ohlsson A, Lindgren JE, Wahlen A, et al. Single dose kinetics of deuterium labelled delta 1-tetrahydrocannabinol in heavy and light cannabis users
-Sharma P, Murthy P, Bharath MMS. Chemistry, Metabolism, and Toxicology of Cannabis: Clinical Implications. Iranian Journal of Psychiatry