Baca Ganja – Senyawa aktif ganja yang menjadikannya tanaman kontroversial adalah tetrahydrocannabinol atau THC. Walaupun senyawa ini bersifat psikoaktif, tetapi penelitian menemukan sifat medis dalam senyawa ini. Lalu, bagaimana cara kerja THC dalam tubuh manusia?
THC dikenal sebagai senyawa yang membuat high atau merubah kesadaran yang lebih “tinggi” bagi pemakainya, namun penelitian menunjukkan bahwa ia dapat menangani penyakit seperti glaukoma, tidak nafsu makan, insomnia, dan otot yang meregang.
THC menghasilkan efek high karena mengaktivasi reseptor cannabinoid CB-1 yang merupakan bagian dari sistem endocannabinoid yang berfungsi sebagai homeostatis (penyeimbang agar tubuh berfungsi dengan normal). Uniknya, THC memiliki daya ikat tinggi terhadap sistem endocannabinoid.
Ketika THC masuk ke dalam tubuh, hati memecah bahan psikoaktif utama THC menjadi molekul lain. Pertama, enzim mengubah THC menjadi 11-hydroxy-THC (yang juga bersifat psikoaktif) dan kemudian menjadi 9-carboxy-THC yang bersifat non-psikoaktif.
Jalur Metabolisme THC
Ada berbagai metode untuk memasukkan THC ke dalam tubuh, berikut penjelasannya dan bagaimana jalur metabolisme THC bekerja dalam tubuh :
– Inhalasi
Ketika senyawa THC masuk ke tubuh dengan cara dibakar atau dihisap, maka akan masuk ke paru-paru, diserap dan masuk ke aliran darah. Begitu THC berada di aliran darah, ia langsung menuju jantung lalu jantung memompanya ke seluruh tubuh, termasuk otak, yang memungkinkan THC berikatan dengan reseptor cannabinoid (CB-1). Perubahan psikologi yang “tinggi” dirasakan ketika molekul THC melewati jalur darah di otak dan berikatan dengan reseptor CB-1.
Diketahui bahwa ada 2 jenis reseptor cannabinoid dalam tubuh manusia :
- Reseptor CB-1 : diaktifkan oleh THC dan 11-hydroxy-THC, banyak ditemukan di otak dan sistem saraf pusat.
- Reseptor CB-2 : diaktifkan oleh cannabinol (CBN) dan banyak ditemukan di amandel, limpa, dan sel darah putih.
Setiap kali darah bersikulasi di seluruh tubuh, sebagian sirkulasi darah melalui hati. Di hati, molekul THC dimetabolisme menjadi molekul psikoaktif 11-hydroxy-THC dan molekul non-psikoaktif 9-carboxy-THC.
Setelah itu, kedua molekul tersebut menuju ke jantung bersama dengan molekul THC, lalu jantung memompa ke seluruh tubuh. Seperti THC, molekul 11-hydroxy-THC yang dipompa juga berikatan dengan reseptor CB-1 di otak.
THC yang masuk ke dalam tubuh melalui paru-paru menghasilkan peningkatan THC yang tajam dalam aliran darah dalam waktu 10 menit setelah dikonsumsi. Kemudian 11-hydroxy-THC meningkat perlahan, sekitar 15 menit.
Setelah itu, kadar kedua molekul psikoaktif tersebut akan menurun drastis, dan setelah 12 jam pemakaian, efek psikoaktif akan turun di bawah batas namun dapat dideteksi melalui urin 0.5 ng/ml.
Metabolit 9-carboxy-THC yang bersifat non-psikoaktif, memuncak setelah satu jam pemakaian, dan akan lama berada dalam sirkulasi darah. Inilah alasan mengapa hasil tes urin ganja positif walaupun efek high sudah hilang.
– Ingestion (Menelan)
Cara kerja THC dalam tubuh dengan cara ditelan akan masuk ke sistem pencernaan, kemudian THC akan masuk ke aliran darah melalui dinding usus dan lambung.
Aliran darah kemudian menuju ke hati dimana sebagian besar THC di metabolisme menjadi 11-hydroxy-THC dan 9-carboxy-THC, kemudian THC dan kedua metabolitnya menuju ke jantung, lalu dari jantung dipompa ke seluruh sirkulasi tubuh. Sampai di otak THC dan 11-hydroxy-THC diikat oleh reseptor cannabinoid secara bersamaan yang bisa membuat efek high lebih terasa.
Baca juga: Senyawa baik dalam ganja selain THC dan CBD
Sifat THC
- Senyawa THC cenderung berikatan dengan reseptor CB-1 di otak, itu sebabnya mengapa setelah beberapa menit THC yang masuk ke tubuh lewat inhalasi, konsentrasi psikoaktif THC di otak lebih tinggi daripada di aliran darah.
- THC sangat larut dalam lemak dan cepat diikat oleh jaringan lemak, dimana THC akan diam selama berhari-hari. Dari jaringan lemak tersebut, perlahan THC akan dilepaskan kembali ke aliran darah. Level THC yang tinggi dalam aliran darah, tidak berarti seseorang mengalami kesadaran psikologi yang “tinggi” pada saat yang sama.
Referensi :
-sapiensoup.com/human-metabolism-thc
-Grotenhermen F. Pharmacokinetics and pharmacodynamics of cannabinoids. Clin Pharmacokinet
-Ohlsson A, Lindgren JE, Wahlen A, et al. Single dose kinetics of deuterium labelled delta 1-tetrahydrocannabinol in heavy and light cannabis users
-Sharma P, Murthy P, Bharath MMS. Chemistry, Metabolism, and Toxicology of Cannabis: Clinical Implications. Iranian Journal of Psychiatry