Baca Ganja – Penelitian menemukan senyawa ganja, cannabinol (CBN), dapat menambah kualitas tidur tanpa menghasilkan efek psikoaktif seperti senyawa tetrahydrocannabinol (THC).

Cannabinol (CBN) merupakan salah satu kelompok senyawa cannabinoid yang terdapat pada bagian bunga ganja, yang dihasilkan dari proses metabolisme oleh senyawa tetrahydrocannabinol acid atau THCa (yang jika dibakar atau melalui proses dekarboksilasi maka THCa menjadi senyawa psikokatif THC). THCa dalam bunga ganja secara perlahan akan berubah menjadi senyawa CBN seiring berjalannya waktu, yang artinya usia bunga ganja yang lebih tua mengandung senyawa CBN yang lebih tinggi.
Baca juga: Karakteristik dan kandungan senyawa pada trikoma bunga ganja
Hasil penelitian dari University of Sydney yang diterbitkan pada bulan November tahun 2024, oleh jurnal ilmiah Nature.com, menunjukkan bahwa senyawa cannabinol (CBN) meningkatkan kualitas tidur pada hewan uji coba tikus. Dengan bantuan alat pemantauan berteknologi tinggi, penelitian ini memberikan pemahaman tentang pola tidur tikus; termasuk juga jumlah tidur dengan gerakan mata tidak cepat atau Non-Rapid Eye Movement (NREM) dan tidur dengan gerakan mata cepat atau Rapid Eye Movement (REM).
NREM adalah kondisi tidur nyenyak yang mendorong pemulihan fisik dan memperkuat ingatan atau memori. Sedangkan REM merupakan kondisi tidur yang dikaitkan dengan aktivitas mimpi dan pemrosesan emosi. Dalam penelitian ini, senyawa CBN ditemukan dapat meningkatkan tidur NREM dan REM yang menyebabkan peningkatan jumlah total waktu tidur. Efek ini sebanding dengan zolpidem, obat tidur yang dikenal pada umumnya.
Cannabinol tidak bersifat psikoaktif
Berbeda dengan senyawa molekul induknya, yaitu tetrahydrocannabinol (THC), CBN diteliti tidak menghasilkan efek psikoaktif pada tikus uji coba. Hal ini disebabkan karena, senyawa CBN hanya mengaktifkan sebagian reseptor cannabinoid CB1 yang ada di otak hewan mamalia, sedangkan senyawa THC memiliki afinitas (daya ikat) yang lebih kuat terhadap reseptor CB1.
Dan yang mengejutkan para peneliti dalam penelitian ini adalah, senyawa CBN yang telah melewati proses metabolisme (melalui hati dan jantung) dalam tubuh hewan mamalia, yaitu 11-OH CBN, memiliki efek yang signifikan pada reseptor cannabinoid CB1. Ini menunjukkan kemungkinan kontribusi terhadap efek dari CBN secara keseluruhan pada kondisi tidur.
Di akhir penelitian, peneliti menyimpulkan dua poin penting;
- Penelitian ini membuktikan bahwa CBN memang meningkatkan kualitas tidur dengan menggunakan pengukuran yang objektif.
- Metabolisme senyawa CBN dalam tubuh mamalia melalui hati atau jantung, menghasilkan senyawa 11-OH CBN yang menghasilkan efek yang jauh lebih besar pada reseptor cannabinoid CB1 dibandingkan dengan senyawa CBN, yang memiliki aktivitas terbatas pada reseptor CB1.
Tim peneliti juga berpendapat bahwa temuan ini dapat mendorong penelitian dasar dan klinis lebih lanjut mengenai senyawa cannabinol sebagai strategi baru untuk mengobati gangguan tidur, termasuk insomnia.