Awal Propaganda Besar Anti Ganja di Amerika

Baca Ganja – Pada tahun 1619 silam, Amerika tercatat pernah mengatur undang-undang yang memfokuskan para petaninya untuk serentak menanam ganja. Hukum tersebut berlanjut dan berkembang hingga 200 tahun lamanya, sampai propaganda besar anti ganja di Amerika dimulai.

obat batuk berbahan ganja
Obat batuk tahun 1888 yang mengandung ganja (cannabis).

Di Amerika dulunya ganja digunakan sebagai alat tukar (barter) dan pemerintahan kolonial saat itu mengijinkan para petani membayar pajak dengan ganja di tahun 1631 sampai awal tahun 1900-an. Di Virginia, pada tahun 1763-1767, penduduk dapat dijatuhkan hukum pidana karena menolak menanam ganja.

Sampai pada akhirnya di tahun 1910, ketika itu pecahnya revolusi Meksiko dan banyak masuknya warga Meksiko ke Amerika, yang secara tidak langsung menimbulkan perang dingin antara petani kecil dan penguasa ladang-ladang besar yang tak lagi memakai jasa petani lokal, karena mereka menggunakan buruh Meksiko yang jauh lebih murah.

Saat itu, buruh-buruh Meksiko menggunakan ganja sebagai bahan rekreasi, dan pihak-pihak berkepentingan pertama kali mengkambing-hitamkan ganja sebagai sesuatu yang buruk.

Tahun 1927, Senator Texas membuktikan ketakutannya dan mengucapkan, “All Mexicans are crazy, and this stuff (ganja) is what makes them crazy“. Yang artinya, “Semua orang Meksiko gila, dan hal ini (ganja) yang membuat mereka menjadi gila“.

Sedangkan di bagian timur Amerika, nuansa diskriminasi ganja dikaitkan dengan musisi jazz kulit hitam (Afrika-Amerika) saat itu. Ganja dan musik jazz datang dari New Orleans ke Chicago, dimana ganja menjadi bagian tak terpisahkan dengan hits kulit hitam. Sebuah koran tahun 1934 menulis, “Marijuana influences Negroes to look at white people in the eye, step on white men’s shadows and look at a white woman twice“.

Aktor dibalik Propaganda Besar Anti Ganja di Amerika

propaganda besar anti ganja di amerika
Media cetak tahun 1915 yang memberitakan kebohongan ganja berunsur rasisme terhadap orang Meksiko.

Di tahun 1930 badan federal narkotika yang bernama The Federal Bureau of Narcotics (FBN) mendadak dibentuk dibawah kuasa Harry J. Anslinger. Disinilah perang terhadap ganja resmi diawali.

Anslinger (keponakan ipar Andrew Mellon) diangkat lewat hasil konsolidasi para raksasa dan elit yang memiliki kuasa di pemerintahan federal (Secretary of The Treasury), diantaranya William Randolph Hearst, Dupont, dan Andrew Mellon.

Baca juga: Harry J. Anslinger, Dalang Pelarangan Ganja di AS.

Andrew Mellon dari The Mellon Bank of Pittsburgh sebagai banker di belakang DuPont dan William Randolph Hearst dari Hearst Paper Manufacturing dan elit lainnya ketakutan karena ditemukannya teknologi mekanik baru pemisah serat ganja dan mesin pemisah selulosa dengan harga terjangkau oleh petani / industri kecil ganja di tahun 1930.

William Randolph Hearst sudah menyadari ancaman dari ganja terhadap industri kertasnya lebih awal. Selain pabrik kertas dari kayu, Hearst yang juga memimpin perusahaan percetakan dan penerbit koran, sudah melakukan intimidasi terhadap ganja sejak tahun 1898 dan akhirnya penggunaan ganja diperketat pada tahun 1906.

Alasan Dibuatnya Propaganda Besar Anti Ganja di Amerika

Imigran Meksiko yang masuk ke Amerika tahun 1910, digunakan Hearst untuk membuat berita bohong antara ganja dan Mekisko yang membuat korannya laris.

Terutama, Hearst sudah berinvestasi besar-besaran dalam kayu hutan untuk bahan industri kertas dan media cetaknya. Membuat ia tak ingin ada perkembangan industri kertas dari serat ganja sebagai kompetitornya.

Hearst menggunakan rasisme dalam kampanyenya. Salah satu contoh berita bohong melalui media cetaknya adalah, ketika Hearst mengklaim bahwa hampir seluruh kekerasan dan perkosaan oleh kulit hitam terhadap kulit putih dilatarbelakangi oleh ganja. Hasilnya, ratusan ribu kulit hitam dan orang-orang Meksiko dipenjara karena isu ini.

Dukungan lain datang dari industri kimia terbesar DuPont. Saat itu, DuPont baru saja mempatenkan nylon, dan kerakusan membuat mereka menutup segala kemungkinan ganja menjadi saingan.

Sama halnya dengan industri-industri farmasi, mereka tidak mau masyarakat yang menjadi target pemasarannya menanam ganja sendiri untuk kepentingan medis dan berhenti membeli produk mereka.

Propaganda Anti Ganja untuk Monopoli

propaganda besar anti ganja di amerika
Hemp hurds adalah serpihan kayu dari proses pengambilan serat hemp cannabis (ganja).

DuPont juga memonopoli industri bahan peledak berbahan “Hemp Hurds” dengan cara membeli dan mengkonsolidasikan beberapa perusahaan kecil yang sedang berkembang. Usaha ini mereka lakukan setelah menyadari potensi ganja dan pasarnya, bahkan dalam industri dinamit.

Di akhir tahun 1920, DuPont berkonsolidasi dengan pemerintahan federal Amerika dan berhasil menguasai sebagian besar industri textile dalam negeri.

Berawal dari monopoli ini, para peneliti dan ahli kimia DuPont menemukan potensi kandungan selulosa ganja sesungguhnya jauh di atas pengetahuan umum sebelumnya.

Pada saat itu tidak ada yang lebih paham dari para peneliti Dupont, bahwa 77% bagian pohon ganja adalah sumber selulosa (bahan kertas, plastik, rayon) alami terbaik.

DuPont pun berjaya di industri ini dan menjadi perusahaan terbesar yang memasok 40% stok amunisi kepada sekutu-sekutunya saat perang dunia pertama.

propaganda besar anti ganja di amerika
Majalah Popular Mechanics tahun 1938 menyebutkan ganja sebagai tanaman miliaran dollar.

Hal ini juga lantas mengisi berita di Popular Mechanics 1938 yang menyatakan “Thousands of tons of hemp hurds are used every year by one large powder company for the manufacture of dynamite and TNT.

Yang artinya, “ribuan ton hemp (ganja) digunakan setiap tahun oleh satu perusahaan bubuk kayu besar untuk pembuatan dinamit dan TNT.”

Film Propaganda Anti Ganja “Reefer Madness” (1936)

Akibat propaganda besar anti-ganja yang dilakukan para elit saat itu, kekacauan timbul di lingkungan masyarakat dan orang-orang mempertanyakan segalanya.

Tahun 1930-an, gereja memiliki pengaruh besar dalam masyarakat Amerika, dan penggunaan ganja saat itu menjadi masalah umum dan menjadi topik di kalangan pengunjung gereja.

Kelompok-kelompok gereja akhirnya merilis film berjudul “Reefer Madness” (sebelumnya berjudul Tell Your Children)  yang disutradarai oleh Louis J. Gasnier tahun 1936.

Film Reefer Madness adalah film drama yang mengisahkan tentang bagaimana bahayanya kecanduan marijuana (ganja). Disebutkan satu kepulan asap “demon weed” (sebutan ganja di film itu) dapat merubah tingkah laku menjadi aneh, kasar, dan terkekeh seperti orang gila.

Secara umum, film “Reefer Madness” bercerita mengenai peristiwa di kalangan remaja yang tertarik menggunakan ganja, dan berdampak pada perlakuan kriminal seperti percobaan pemerkosaan, pembunuhan, dan penurunan kesehatan mental. Tujuan film ini adalah untuk mendiskreditkan penggunaan ganja dan mengilustrasikan dampak yang terjadi akibat penggunaan ganja.

Louis J. Gasnier menerima dana pembuatan film Reefer Madness dari kelompok-kelompok gereja yang mendukung pembuatan film tersebut. Namun, film tersebut tidak pernah dirilis di bawah nama kelompok gereja.

Dan akhirnya, film itu dibeli oleh seorang pria bernama Dwain Esper, yang mengambil kesempatan untuk mendesain ulang film dan mendistribusikannya kepada massa pada tahun 1938.

Undang-Undang ‘Marijuana Tax Act of 1937

propaganda besar anti ganja di amerika
Undang-undang “Marijuana Tax Act of 1937” dibuat untuk mengenakan pajak bagi pemilik ganja.

Film “Reefer Madness” berhasil menguatkan propaganda besar anti-ganja saat itu, sampai akhirnya “Marijuana Tax Act” diresmikan pemerintah Amerika pada tanggal 2 Agustus 1937.

Awalnya, peraturan ini tidak sepenuhnya mengilegalkan ganja dengan mengenakan pajak USD $1 / ons, dan USD $100 / ons jika pemiliknya tidak teregistrasi. Faktanya, banyak penyelewengan hukum yang seringkali menyebabkan hukuman penjara sampai 5 tahun atau denda yang berlipat-lipat hingga 2.000 US Dollar.

Dalam masa jabatannya, Anslinger sangat gencar menyebarkan propaganda buruk tentang ganja atas nama marijuana. Tapi, banyak pihak independen seperti ilmuan-ilmuan universitas membantah tudingan-tudingan buruk Anslinger terhadap ganja yang tidak beralasan.

Alhasil, undang-undang baru yang melarang segala penelitian tentang ganja (tanpa seijin pribadi Anslinger) dikeluarkan sebagai reaksi sangkalan-sangkalan itu.

Propaganda tetap berjalan, di tahun 1969, Richard Nixon yang menjadi presiden saat itu memulai kampanye dan mengubah fokus propaganda anti-ganja yang menargetkan kaum minoritas dan aktivis anti-perang.

Marijuana dikaitkan dengan kelompok ini, dan sangat mengkriminalkan penggunanya. Nixon dan partainya membuat stigma bahwa pengguna ganja bukanlah orang Amerika.

Seiring berjalannya waktu, ilmuan-ilmuan independen terus melalukan riset dan uji coba. Tudingan-tudingan buruk terhadap ganja tidak ditemukan oleh ilmuan-ilmuan independen. Sampai pada akhirnya di tahun 1970-an, film Reefer Madness dianggap sebagai bahan lelucon di kalangan masyarakat.


Referensi :
-hempshopper.com/en/hemp-history-ce/107-1619
-budsltd.com/detailed-history-on-reefer-madness
-theganjagazette.com/the-history-of-reefer-madness
-indocropcircles.wordpress.com/2014/01/03/ganja-sebagai-obat

Tinggalkan komentar

Sharing is caring